Frenchy’s Chicken: Warisan Masakan Kreol Louisiana di Houston
Frenchy’s Chicken, jaringan restoran Houston tercinta yang mengkhususkan diri dalam masakan Louisiana Creole, didirikan pada tahun 1969 oleh Percy “Frenchy” Creuzot Jr. Sejak awal, restoran ini telah menjadi makanan pokok kota, terkenal dengan ayam gorengnya yang beraroma dan pelanggan setia.
Awal yang Sederhana
Pada tahun 1969, Percy Creuzot, penduduk asli New Orleans, pindah ke Houston untuk pekerjaan penjualan dan memutuskan untuk membuka restorannya sendiri bersama istrinya, Sallie. Mereka click here menyewa sebuah etalase kecil di daerah Third Ward, dekat dengan University of Houston dan Texas Southern University. Awalnya, Creuzot berencana untuk menamai restoran itu “Etienne” setelah versi singkat dari nama tengah putrinya, tetapi seorang teman menyarankan nama “Frenchy’s Po-Boys” sebagai gantinya, khawatir nama aslinya akan sulit diucapkan atau ditemukan oleh pelanggan di buku telepon.
Lokasi aslinya dibuka pada 3 Juli 1969, tetapi bisnis dimulai lambat. Pada hari pembukaan, restoran hanya menghasilkan $14 ($120.04 disesuaikan dengan inflasi). Tanpa mesin kasir, Creuzot menyimpan penghasilannya di kotak sepatu. Namun, ketika musim panas berakhir dan mahasiswa kembali ke kota, bisnis mulai meningkat.
Memperluas Menu dan Popularitas
Pada awalnya, restoran menyajikan hidangan seperti kacang merah dan nasi, sosis panas, dan roti tiram. Namun, seorang dealer mobil bernama Jesse Hearns meyakinkan Creuzot untuk menambahkan ayam goreng ke dalam menu. Hearns bahkan membantu memasak ayam, dan sarannya terbukti menjadi pengubah permainan. Nama restoran segera diubah menjadi “Frenchy’s Creole-Fried Chicken,” dan pada tahun 1985, ayam goreng menyumbang lebih dari 75% dari bisnis.
Untuk bersaing dengan Church’s Chicken di dekatnya, Creuzot memperpanjang jam restoran hingga jam 5 pagi, hanya menyajikan ayam goreng dan kentang goreng. Dia akan mulai memasak tepat setelah Church tutup, menangkap kerumunan larut malam.
Pertumbuhan dan Kesuksesan
Pada tahun 1970-an, bisnis Creuzot berkembang pesat. Pada tahun 1974, ia menyatakan ambisinya untuk diakui dalam daftar Black Enterprise dari 100 bisnis milik kulit hitam teratas di AS. Dengan meningkatnya permintaan, Creuzot berkembang, membuka lokasi kedua pada tahun 1979. Selama beberapa tahun berikutnya, Frenchy’s terus berkembang, dengan beberapa lokasi baru dibuka untuk memenuhi permintaan yang meningkat.
Pada awal 1980-an, Frenchy’s adalah pemain penting di kancah makanan Houston. Pada tahun 1983, ia menempati peringkat ke-89 dalam 100 bisnis milik kulit hitam teratas Black Enterprise, dengan penjualan tahunan sebesar $7,5 juta. Tahun berikutnya, total penjualan rantai mencapai lebih dari $12 juta. Pada tahun 1985, Frenchy’s memiliki 12 lokasi di Greater Houston, melayani beragam klien, termasuk satu restoran yang menarik bagi kerumunan yang lebih muda dan lebih trendi dan satu lagi di dekat daerah River Oaks kelas atas.
Warisan yang Abadi
Melalui ekspansi dan kesuksesannya, Frenchy’s diakui sebagai bisnis yang dioperasikan oleh orang kulit hitam yang berkembang pesat di Houston. Itu juga mendapatkan popularitas berkat tokoh budaya seperti artis R&B Beyoncé Knowles, yang merujuk rantai dalam musiknya, semakin memperkuat tempatnya dalam sejarah Houston.
Frenchy’s Chicken tetap menjadi bisnis yang dikelola keluarga, dengan lokasi aslinya masih dioperasikan oleh keluarga Creuzot. Selama bertahun-tahun, restoran ini telah membangun pengikut setia, menjadi institusi tercinta di Houston, terkenal dengan ayam gorengnya yang lezat dan akar yang dalam dalam lanskap kuliner kota.